Setelah selesai menjalani perawatan efusi pleura (baca disini) saya mulai menjalani pengobatan tb paru. Penyakit utama yang menyebabkan efusi pleura. Satu minggu setelah pulang dari rawat inap. Selama satu minggu ini saya tetap dikasih obat, tetapi bukan obat yang khusus untuk menyembuhkan tbc. Saya harus kontrol ke poli paru minggu depannya, untuk memulai pengobatan tb paru. Berikut ini adalah pengalaman saya selama menjalani 2 minggu pertama pengobatan tb paru yang saya alami.
Dari poli paru saya diberi resep obat untuk diminum selama 2 minggu. Setelah obat ini habis saya diharuskan untuk kontrol ke poli paru lagi. Ada 4 jenis obat yang diberikan, yang harus diminum sehari sekali di pagi hari. Tiap obat memiliki dosis yang berbeda. Berikut ini adalah ke-4 obat tersebut.
-
PYRAZINAMIDE 500 mg
Ukuran obat ini cukup besar, 3 tablet sekali minum. Saya agak kesusahan minum obat ini.
-
ETHAMBUTOL 500 mg
Sedikit lebih besar dari PYRAZINAMIDE tapi untungnya hanya butuh 2 tablet untuk sekali minum.
-
ISONIAZID 100 mg dan 300 mg
Terdiri dari tablet ukuran 100 mg dan 300 mg, masing-masing diminum 1 tablet. Jadi total 400 mg sekali minum. Obat dengan ukuran paling kecil dan paling mudah diminum.
-
RIFAMPICIN 600 mg
Sekali minum cukup 1 tablet, tapi karena ukurannya yang besar dan berbentuk lonjong, menurut saya obat ini yang paling susah diminum.
Ke-4 obat tersebut memiliki beberapa efek samping. Petugas di poli paru sudah memberitahu saya kemungkinan efek samping yang bakal terjadi, dan apa yang harus saya lakukan jika mengalami efek samping tersebut. Berikut adalah daftarnya.
-
Warna urine jadi agak kemerah-merahan
Setelah beberapa saat minum obat dipagi hari, memang benar warna urine saya jadi agak kemerah-merahan, warna urine akan kembali normal sedikit demi sedikit di sore hari. Menurut petugas poli paru, hal ini normal, biarkan saja.
-
Kulit Gatal
Setelah minum ke-4 obat diatas kulit tubuh saya menjadi kemerah-merahan dan gatal, terutama di bagian lengan, dada, dan paha. Petugas poli paru mengatakan, jika hal ini terjadi segera kontrol, tetapi saya mencoba untuk menahannya dengan memberi bedak anti gatal. Setelah kurang lebih 4 atau lima hari tanda kemerah-merahan di kulit saya mulai menghilang, dan rasa gatalnya berkurang sedikit demi sedikit.
-
Mual dan Muntah
Memang setelah minum obat diatas, perut saya jadi tidak enak. Puncaknya di hari ke-3 atau ke-4 saya jadi muntah-muntah. Petugas poli paru juga meminta saya untuk kontrol jika hal ini terjadi. Tetapi saya mencoba untuk menahannya. Hasilnya setelah muntah-muntah tersebut perut saya jadi lebih baik, sampai tulisan ini ditulis di hari ke-13 saya hanya muntah sekali.
Demikian pengalaman saya menjalani pengobatan tb paru di 2 minggu pertama. Semoga bermanfaat.
4 Replies to “Dua Minggu Pertama Pengobatan TB Paru”
obatnya sebelum makan semuanya?
Seingat saya diminum setelah makan, lebih baik ikuti anjuran dokter/apoteker, mereka minta minum sebelum/sesudah makan.
kalau tb laten apa perlu untuk meminum obat tersebut mas ?
Aku tidak tahu. Ikuti arahan dokter saja ya. Yang ingin aku sampaikan dari seri pengobatan TB Paru ini adalah: proses penyembuhannya cukup lama dan harus minum beberapa jenis obat yang berbeda, yang kadang ada efek samping yang tidak mengenakkan, jadi harus sabar.